Lamongan.net – Pihak Bank Lamongan akhirnya memberikan jawaban setelah mereka sempat di demo oleh Tenaga pendidik dari Universitas Islam Lamongan. Pihak Bank Menyayangkan aksi demo tersebut.
Pemimpin Cabang bank Adri Wiryawan Hasan mengatakan pihaknya tak bisa disalahkan atas penundaan pencairan gaji para dosen dan karyawan. Penundaan terjadi karena adanya salah satu pengurus YPPTI Sunan Giri Lamongan yang resmi memblokir rekening.
“Terkait tuntutan pengunjuk rasa, secara jelas disampaikan bahwa penundaan transaksi dilakukan karena salah satu pihak pengurus yayasan yang resmi terdaftar sebagai perwakilan pengelola rekening yayasan mengajukan pemblokiran. Kami sebagai juru bayar senantiasa berbasis pada dokumen legal dalam setiap tindakan pembayaran yang bersumber dari rekening atas nama YPPTI Sunan Giri Lamongan,” kata Adri kepada wartawan, Rabu (21/6/2023).
Apabila terdapat perubahan susunan pengurus dan perwakilan pengelola rekening yayasan, terang Adri, maka bank perlu memastikan dokumen perubahan susunan pengurus tidak dalam sengketa sebagai landasan pembayaran. Hal ini sesuai dengan prinsip governance dalam operasional bisnis bank untuk melindungi keamanan rekening dari partner bisnis.
“Atas kejadian tersebut, kami telah bersikap akomodatif mencarikan jalan tengah dengan menyediakan wadah perundingan antara pengurus lama Yayasan dan Pengurus baru Yayasan pada 16 Mei 2023 dan 8 Juni 2023 untuk membantu mencari solusi bersama terkait simpanan atas nama yayasan,” ujarnya.
Untuk itu, Andri mengimbau para pihak untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga hal yang menjadi tuntutan pengunjuk rasa dapat dibayarkan berdasarkan ketentuan hukum.
“Dalam menjalankan operasional bisnisnya, kami senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dan berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG),” imbuhnya.
Sebelumnya, ratusan dosen dan tenaga kependidikan Universitas Islam Lamongan (Unisla) melakukan aksi unjukrasa di depan kantor cabang salah satu bank di Lamongan. Mereka menuntut agar bank bisa memberikan akses kepada yayasan untuk bisa mencairkan gaji mereka yang belum terbayarkan selama 2 bulan ini.
Para dosen dan tenaga kependidikan Universitas Islam Lamongan (Unisla) ini mendatangi kantor bank di Jalan Basuki Rahmat Lamongan. Dalam aksinya massa membawa poster dan spanduk serta berorasi terkait tuntutan mereka.
“Tuntutan kami di antaranya adalah agar bank memberikan akses kepada stakeholder YPPTI Sunan Giri Lamongan masa bakti Tahun 2023-2028 terhadap Rekening An YPPTI Sunan Giri Lamongan untuk keperluan penggajian dosen, tenaga kependidikan, karyawan dan kegiatan akhademik Unisla,” kata salah seorang korlap aksi barisan dosen dan tenaga kependidikan Unisla, Suisno kepada wartawan, Senin (19/6/2023).