lamongan.net – Kejadian dramatis terjadi di Desa Jubelkidul, Kecamatan Sugio, Lamongan, ketika jembatan yang melintang di atas sungai tiba-tiba ambruk setelah dilintasi oleh sebuah truk dengan nomor polisi AD 8156 DF yang membawa bahan penerang jalan umum (PJU) pada tanggal 4 September lalu.
Akibat insiden ini, truk tersebut terperosok ke dalam sungai dengan ketinggian mencapai 7 meter, menyebabkan tiang PJU dan beton berhamburan berserakan.
Berita baiknya, dalam insiden yang mengerikan ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Sopir truk yang bernama Joko Sayoko, berusia 42 tahun dan berasal dari Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Boyolali, berhasil selamat dari kejadian ini.
Namun, insiden tersebut telah mengakibatkan terputusnya akses mobilisasi bagi warga di Desa Jubelkidul, karena jembatan yang menjadi jalur utama sudah tidak dapat dilalui.
‘’Tidak ada korban jiwa, hanya saja truk tersebut berada di sugai, karena jembatan putus,’’ tutur Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Anggota masih berada di lokasi kemarin siang, hingga menunggu truk dilakukan evakuasi. Truk tersebut bermuatan sekitar 8 ton yakni mengangkut 7 pondasi beton, tiang lampu 6 biji, baterai PJU tenaga surya 14 biji, lampu penerangan 14 biji, dan modul 14 biji.
Jembatan tersebut sebelumnya sudah retak, serta warga sekitar sudah mengingatkan agar truk putar balik. Namun, sopir truk masih tetap nekad melintas, hingga terjadi insiden tersebut.
‘’Saat truk melintas, kebetulan tak ada warga yang mengetahui,’’ ucap Anton.
Kades Jubel kidul, Heru membenarkan jembatan penghubung Dusun Jogo, Desa Jubel Kidul ke arah Desa Sugio ambruk setelah dilintasi truk. Jembatan dengan panjang 25 meter dan lebar 2,5 meter tersebut belum bisa dilintasi. Sehingga beberapa warga harus mencari jalur alternatif, berputar kurang kebih 2 kilometer (km) melalui Dusun Kayen, Desa Jubel Kidul.
‘’Jembatan tersebut, dibangun pada Tahun 1987 lalu dengan swadaya masyarakat,’’ terangnya.
Menurut dia, jembatan sudah mulai mengalami retak di sisi utara sekitar satu tahun yang lalu. Warga sekitar sudah memberikan tulisan imbauan agar kendaraan roda empat tidak melintas.