lamongan.net – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brondong di Lamongan, yang merupakan proyek tipe D, saat ini telah mencapai tahap pengerjaan sekitar enam persen. Namun, proses pembangunan ini telah mendapat sejumlah keluhan terkait dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
Matlubur Rifa’, Sekretaris Komisi D DPRD Lamongan, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima keluhan dari pondok pesantren di sekitar lokasi pembangunan RSUD. Keluhan utama yang disampaikan adalah kurangnya sosialisasi terkait proyek pembangunan ini serta keberadaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Rifa’ sangat menyayangkan minimnya upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait proyek ini. Menurutnya, pondok pesantren tersebut telah berdiri selama empat tahun dan memiliki bisnis air minum yang akan terdampak oleh pembangunan RSUD ini di masa depan.
Selain kurangnya sosialisasi, proses pengerjaan pembangunan RSUD juga telah menyebabkan dampak negatif seperti debu berlebihan dan gangguan suara yang mengganggu kehidupan sehari-hari di lingkungan pesantren.
Darwoto, Wakil Ketua II DPRD Lamongan dari Fraksi PDI Perjuangan, menjelaskan bahwa pihak pondok pesantren telah mengajukan pertanyaan mengenai regulasi pembangunan rumah sakit yang berdekatan dengan perkampungan serta perizinan Amdal. Menurutnya, dokter yang terlibat dalam proyek ini telah menjelaskan bahwa regulasi tersebut sejauh ini tidak menimbulkan masalah.
Dia mendukung dan siap mengawal terkait pembangunan RSUD Brondong. ‘’Kita komunikasi terus terkait pembangunan,’’ tuturnya.
‘’Ayo ditata yang bagus. Intinya agar tidak merugikan salah satu pihak. Sebisa mungkin rumah sakit berjalan, sekolah atau pondok berjalan, kita siap menjembatani masalah ini,’’ imbuhnya.
Kabid Sumberdaya Kesehatan Dinas Kesehatan Lamongan, dr Abdullah Wasi’an, mengatakan, pihaknya bakal cari win-win solusi. Dinkes berusaha mengakomodasi kepentingan ponpes. Proyek pembangunan RS merupakan program prioritas, sehingga dijalankan sesuai rencana. ‘’Kita tetap berkomunikasi untuk meminimalisasi dampak – dampak akibat ini,’’ katanya.
‘’Harapan kami bisa berjalan lancar, bisa memberikan pelayanan maksimal dan akses cepat. Dukungan masyarakat kita butuhkan demi selesainya pembangunan rumah sakit ini,’’ imbuhnya.